Pengunjung

free counters

Friday, June 29, 2012

Suka Duka Lara Pati

QUESTION:
Kenapa kehidupan manusia lebih banyak susahnya dibandingkan senangnya?
ANSWER:
Kehidupan kita sebagai manusia tidak dapat lepas dari hukum Hyang Widhi, yaitu: suka – duka – lara – pati. Siapapun pernah mengalami empat keadaan itu baik ia orang berpangkat, berbangsa, berkuasa, bahkan rakyat jelata.
Agama (Hindu) berperan sebagai pedoman hidup di kala manusia mengalami empat keadaan itu. Singkatnya, di saat kita senang (suka) jangan terlalu takabur, di saat kita susah (duka), lara dan menemui kematian jangan terlalu sedih.
Empat keadaan itu juga membuktikan bahwa menjadi manusia lebih banyak susahnya (duka – lara – pati) dibanding dengan senangnya (suka) karena begitulah hukum Hyang Widhi yang bertujuan agar manusia selalu mawas diri karena tugas atman (roh) menjelma menjadi manusia adalah untuk meningkatkan kesucian secara bertahap sehingga di suatu saat atman (roh) bisa bersatu dengan Brahman (Hyang Widhi), itu yang dinamakan “amoring acintya” di mana akan ditemukan “suka tanpawali duka”.
Jadi gunakanlah kehidupan sebagai manusia dengan sebaik-baiknya dalam arti senantiasa menegakkan dharma.
Manusia berbuat kekeliruan namun apa yang telah terlanjur terjadi jangan terlalu disesalkan. Kita harus bersemangat untuk bangkit. Pengalaman lalu merupakan pelajaran berharga untuk memacu kita menjadi dewasa dan bertanggung jawab.

sumber :  http://stitidharma.org/suka-duka-lara-pati/

No comments:

Post a Comment