Pengunjung

free counters

Friday, June 29, 2012

Brahman, Tujuan Akhir Kehidupan


Brahman, Tujuan Akhir Kehidupan

Dari demikian banyak orang yang hidup di planet ini, sangat langka yang bertanya-tanya, “Apa tujuan yang sebenarnya, tujuan akhir dari kehidupan?” Tetapi, kebanyakan orang dibutakan oleh ketidaktahuan dan keprihatinannya dengan eksternalitas dunia. Dia terperangkap, terpesona, terikat oleh karma. Realisasi utama ada di luar pemahamannya dan tetap tidak jelas, bahkan secara intelektual. Pencarian utama manusia, batas akhir evolusi, ada di dalam manusia itu sendiri. Ini adalah Kebenaran yang diucapkan oleh para rishi Veda sebagai Diri dalam manusia, dapat dicapai melalui pengendalian pikiran dan pemurnian.
Ini adalah karma yang menghalangi kita untuk memahami dan mencapai tujuan akhir kehidupan, namun yang salah menyebutnya sebagai tujuan. Ini adalah apa yang dikenal oleh orang yang berpengetahuan untuk selalu ada. Ini bukan soal menjadi Sang Diri, tetapi menyadari bahwa anda tidak pernah bukan Sang Diri. Dan apakah Sang Diri itu? Dia adalah Brahman. Itu berada di luar pikiran, perasaan dan emosi, di luar waktu, bentuk dan ruang. Itulah hakikat yang dicari-cari, dirindukan semua orang. Bila karma dikendalikan melalui yoga dan dharma, dilakukan dengan baik, dan energi ditransmutasikan ke keadaan akhir mereka, Kebenaran Veda tentang hidup yang ditemukan oleh para rishi jaman dahulu kala akan menjadi jelas.
Tujuan yang utama adalah untuk menyadari Brahman dalam keabsolutan-Nya, atau keberadaan-Nya yang transenden, yang ketika menyadari adalah keadaan akhir anda sendiri — Kebenaran abadi, di luar ruang, di luar wujud. Bahwa Kebenaran terletak di luar pemikiran pikiran, di luar alam perasaan, di luar aksi atau pergerakan vritti-vritti; ombak pikiran. Menjadi, melihat, Kebenaran ini kemudian memberikan perspektif yang benar, membawa realitas eksternal ke dalam perspektif. Mereka kemudian dilihat benar-benar sebagai maya, tidak nyata, namun bukan berarti sebagai barang rongsokan yang bisa dibuang begitu saja.
Pengalaman yang intim, menyadari Brahman, harus dialami saat berada di tubuh fisik. Seseorang datang kembali dan kembali lagi ke dalam tubuh fisik hanya untuk menyadari Brahman. Tidak lebih. Namun, Sang Diri, atau Brahman, merupakan pengalaman hanya setelah itu dialami. Namun, walaupun masih menjadi pemahaman tanpa pengalaman, walaupun masih dalam perenungan, tetap menunjukkan akibat positif terhadap pikiran manusia. Sebelum realisasi, itu adalah tujuan. Setelah realisasi, satu hal akan hilang, keinginan terhadap Sang Diri.

sumber: http://canangsari.net/category/7-manunggal-dengan-brahman/

No comments:

Post a Comment