Pengunjung

free counters

Friday, June 29, 2012

BANGSA INDONESIA WAJIB MENGGUGAT ITB, UI DAN UGM

Rusak Parah Justru Setelah Merdeka


Pejabat tinggi pemerintah atau parpol atau TNI atau agamawan sering mengkambinghitamkan Belanda bersama jaman kolonialnya. Padahal, rusak parahnya Indonesia justru setelah merdeka. Hutan dan kebun rusak parah (jaman Belanda perkebunan mengalami kejayaan dunia, misal gula, teh, dan kopi), tata kota rusak (jaman Belanda, Bandung disebut Paris van Java, saluran air pembuangan dan irigasi luar biasa bagusnya, kali Ciliwung dapat dilayari), per kereta apian rusak parah (jaman Belanda bagus sekali), pelanggaran HAM dari yang kecil s/d berat sering terjadi (jaman Belanda, penentang Belanda masih diadili secara fair dan paling diasingkan ke pulau lain, tidak dibunuh, misal Bung Karno dan Diponegoro), korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) nomor wahid didunia (jaman Belanda, KKN nyaris tidak ada), birokrasi pemerintah sangat tidak efisien, suka mempersulit rakyat (jaman Belanda, birokrasi sangat rapi dan effisien). Jikalaupun, Belanda masih menjajah sampai dengan saat ini, mereka pasti tidak akan tega merusak alam dan lingkungan seperti yang terjadi saat ini, sebagai contoh kerusakan alam dan lingkungan di: Freeport, Bangka, Kalimantan, Sumatra, dst. Pun jika mereka mengambil hasil alam, mereka pasti membangun (lihat jalan raya, jalan KA, saluran air, bendungan dst.), sebaliknya perilaku pemerintah pusat di Jakarta ternyata jauh melebihi penjajah, cuman mengambil/mencuri kekayaan alam dan meninggalkan kerusakan lingkungan, kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat! Tak heran bila Aceh ingin merdeka, Riau ingin merdeka, Papua ingin merdeka, dan sebentar lagi dapat diramalkan Kalimantan pun menuntut merdeka (bila perilaku Jakarta tidak berubah). Padahal kita punya ITB, UI, & UGM, mengapa setelah merdeka justru Indonesia rusak parah (alam, lingkungan, dan moral)? Dimanakah kecerdasan sivitas akademika PTN top itu?


Produsen Koruptor dan Keranjang Sampah


Seperti diketahui, UI, ITB, dan UGM adalah institusi perguruan tinggi negeri (PTN) tertua, terbesar dan termaju di Indonesia. Jadi, mereka adalah pencetak para PNS (peg. Negeri sipil) terbesar di Indonesia, dan alumni mereka saat ini menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan, dari pegawai menengah (IIIA), eselon dua, eselon satu, penasehat presiden dan menteri, jadi boleh dikata mereka ini “menguasai” Indonesia! Disamping itu, UI, ITB, dan UGM adalah bagaikan barometer kecerdasan bangsa Indonesia.
Sayang sekali, kita dan dunia telah memahami bahwa:
- Indonesia terkenal sebagai negara terkorup didunia (selalu dalam tiga besar)
- Birokrasi Indonesia adalah birokrasi keranjang sampah.
- Telah terjadi korupsi berjamaah; ini ibarat mengatakan bahwa korps PNS/BUMN itu adalah jemaah koruptor.

Atas dasar berbagai alasan diatas, maka dapatlah dikatakan bahwa ITB, UI, dan UGM ADALAH PRODUSEN KORUPTOR TERBESAR DIDUNIA dan PRODUSEN TERBESAR BIROKRAT KERANJANG SAMPAH! Reuni alumni mereka, yang pada umumnya megah-meriah, adalah bagaikan reuni jemaah koruptor, para pelaku KKN, para perusak bangsa!


Krisis Multi Dimensi

Sampai dengan saat ini, Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari berbagai krisis (krisis multi dimensi), kemiskinan dan pengangguran justru semakin meningkat, padahal negara tetangga yang sama2 mengalami krisis sudah kembali sehat walafiat! Peran manusia Jawa berserta kebudayaannya, sebagai mayoritas, sangat dominan dalam berbagai krisis yang dialami bangsa ini. Institusi top seperti UI, ITB, dan UGM ternyata tidak juga mampu mengatasi. Pembodohan sejarah, pelanggaran HAM dan KKN kelas berat tak pernah dapat diselesaikan. Apakah level moralitas, IQ dan EQ sivitas akademika UI, ITB, dan UGM baru setarap itu?


Penutup


Kami adalah para pelajar pasca sarjana di Eropa yang berasal dari luar P. Jawa, bukan alumni dari UI, ITB, dan UGM. Ibarat menonton pertandingan catur atau sepakbola dari jauh (dan tidak terlibat emosi), kami lebih dapat menjaga jarak dan menganalisa secara jernih apa yang terjadi di tanah air. Kami prihatin, malu, berduka, marah, sedih … bercampur aduk, sulit dilukiskan, atas prestasi sivitas akademika UI, ITB, dan UGM. Mereka semestinya mampu membawa bangsa ini ketingkat kualitas yang baik dari sisi kesejahteraan, kepandaian, keamanan, ketentraman, dan moral. Namun ternyata tidak, maka kita perlu menggugat dan menggugah mereka, jangan tidur, jangan mau dininabobokan, bangkit dan sadarlah saudara2ku!

sumber:http://hatinurani21.wordpress.com/2007/03/19/6-bangsa-indonesia-wajib-menggugat-itb-ui-dan-ugm/

No comments:

Post a Comment