Perilaku Manusia di Jaman Kali-Yuga
Nah kali ini saya sedikit mengupdatenya, berikut 6 sifat manusia d zaman kali-yuga yang menurut pandangan pribadi saya telah terjadi di zaman ini…Tatkala perang Bharatayudha berkecamuk dengan hebatnya di Kuruksetra, ada percakapan yang penting antara Prabu Madra (Sang Salya) dari pihak Korawa dengan kemenakan beliau Sang Nakula dari pihak Pandawa.
Prabu Madra mengingatkan bahwa kelak akan tiba jaman Kali, di mana sebagian besar umat manusia, yaitu 3/4 dari jumlah penduduk dunia akan cenderung berbuat adharma, sedangkan yang berbuat dharma tinggal 1/4 saja.
Di jaman Kali manusia akan menghadapi peperangan yang lebih dahsyat daripada perang Bharatayudha. Peperangan itu bisa nampak dengan kasat mata dan bisa tidak nampak, tetapi akibatnya atau korban perangnya tiada henti, karena perang itu adalah perang antara dharma melawan adharma. Manusia hanya akan selamat dari korban perang jika ia memakai senjata Kalimusadha.
Jika disimak lebih jauh, pengertian kalimusadha yang artinya “obat di jaman kali” tiada lain adalah senjata menegakkan dharma. Senjata itu tidak berbentuk runcing atau mempunyai daya ledak hebat, tetapi berupa getaran dharma yang tiada lain bersumber pada kitab suci.
Singkatnya, senjata ampuh yang bisa menyelamatkan umat manusia di jaman kali hanyalah jika manusia itu berpegang pada inti-inti ajaran agama yang dapat menuntunnya ke jalan dharma.
Beberapa ahli peneliti menetapkan bahwa jaman Kali dimulai ketika Parikesit (cucu Arjuna) dinobatkan menjadi raja sekitar tahun 800 S.M (Sebelum Masehi) dan berakhir hingga nanti menuju saat pralaya (kiamat).
Selama jaman Kali getaran-getaran dan rangsangan manusia untuk berbuat adharma sangat besar, sehingga membentuk watak dan perilaku manusia yang adharma antara lain:
1. Atyanta kopah. Mudah marah dan kemarahannya meluap-luap tidak terkendali walaupun hanya karena hal-hal yang sepele. Kemarahan itu timbul dari ketidakpuasan karena keinginnannya tidak tercapai sehingga untuk melampiaskan ketidakpuasan itu mereka mencari sasaran korban sesama manusia.
2. Katukaa cawani. Manusia yang suka berkata-kata kasar, keras, membentak, berbohong, menipu, dan memfitnah karena merasa kepentingannya terancam ataupun ingin mencelakakan orang lain.
3. Daridrata. Manusia yang tidak pernah puas akan apa yang telah dimiliki sehingga menimbulkan sifat-sifat lobha, serakah dan sangat kikir, enggan berdana punia dan enggan membantu warga lain yang sedang kesusahan. Yang diutamakan hanya kepentingan dirinya sendiri.
4. Swajanesu Wairan. Manusia yang tega memusuhi keluarganya sendiri karena didorong oleh kepentingan-kepentingan atau ambisi pribadi.
5. Niica prasangga. Manusia yang melaksanakan tugas pekerjaannya bukan berdasarkan ketulusan hati nurani manusia sebagai mahluk sosial, tetapi semata-mata didorong oleh motivasi menggunakan kemampuannya untuk memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan segi sosial, yaitu kepentingan dan kesejahteraan umum atau fungsi pelayanan kepada masyarakat.
6. Kulahiina Sewa. Manusia yang menghambakan diri atau menjadi kaki tangan orang-orang bejat, yaitu orang-orang yang berperilaku dan berpikir adharma, menyimpang dari kaidah-kaidah ajaran agama.
Keenam sifat watak dan perilaku manusia itulah yang membawa dampak makin maraknya perbuatan-perbuatan adharma, makin melebarkan pengaruh getarannya kepada orang-orang suci yang berusaha mempertahankan dharma.
Nah setelah membaca artikel di atas, saya akan coba berikan anda contoh satu-persatu dari 6 sifat tersebut yang saya liat di kehidupan sekarang ini.
Notes : maaf jika contoh-contoh yang saya berikan berikut menyinggung anda. Sekali lagi ini hanya contoh yang saya liat secara nyata. Entah anda percaya anda percaya atau tidak.
1. Atyanta kopah, disana dijelaskan bahwa manusia itu mudah marah jka keinginan yang mereka inginkan tidak terpenuhi. Sebagai contoh : anda suka nonton suatu pertandingan sepak bola? Apa pernah terjadi kerusuhan supporter? Nah .. supporter tersebut rusuh akibat apa? Tentunya karena timnya kalah. Lempar-leparan batu, ada yang membawa senjata tajam, bahkan senjata api. Dan tanpa diperpanjang lagi pastinya akan menimbulkan korban-korban luka atau bahkan meninggal dunia. Nah kejadian sperti itu mnurut say dapt dihindarkan jika setiap dari mereka memiliki kesadaran bahwa suatu pertandingan pasti ada menang dan kalah. Intinya tak selamanya kita berada di atas, suatu saat pasti pernah jatuh ke bawah juga ( Seberapa bagusnya satu tim sepak bola pasti pernah mengalami yang namanya kalah ).
2. Katukaa cawani, disana dijelaskan bahwa manusia itu jika merasa kepentingannya terancam, tak segan untuk memfitnah, berkata kasar, keras, dsb. saya mabil contoh dari kehidupan sehari-hari kita. Anda pernah berbohong? Jangan pernah berkata tidak. Dari sudut pandang pribadi saya, setiap manusia pasti pernah berbohong. Apa yang anda sembunyikan dari pembohongan tsb? Tentunya sesuatu yang bersifat pribadi bukan?. Sadarkan diri anda.
3. Daridrata, disana dijelaskan bahwa manusia tsb tidak pernah puas akan apa yang dimilki sekarang hingga merugikan orang lain. Contoh : tidak usah anda terlalu berpikir jauh-jauh cukup satu kata yang saya ucapkan. KORUPTOR !!
4. Swajanesu Wairan, disana disebutkan manusia yang rela mengorbankan keluarga demi kepntingan pribadi. saya sedikit berpikir kembali pada cerita masyrakat Indonesia : Malin Kundang. Seperti saya tidak perlu menceritakan kembali kisah itu, kerena setiap orang di Indonesia pasti sudah tahu akan cerita tsb. Tentunya sekarang ini msih ada segelintir manusia yang seperti itu.
5. Niica prasangga, nah disini menurut saya intinya sama saja seperti Daridrata. Manusia yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri. Sekali lagi KORUPTOR.
6. Kulahiina Sewa disebutkan bahwa manusia menyimpang dari ajaran agama. Contohnya : mencari kekayaan dengan jalan menyembah setan, ajaran dari orang yang menyebut dirinya TUHAN, pengorbanan nyawa manusia untuk setan. Jika anda ingin mengetahui salah satu ajaran sesat di dunia ini silahkan baca postingan saya yang ini.
Bohemian Gorve
PENUTUP
Nah dari keenam contoh di atas, bagaimana menurut anda? Apkah sudah terjadikah? saya berani menyimpulkan bahwa sekarang ini merupakan zaman kali-yuga. Namun saya belum yakin akan adanya kiamat jika setiap manusia mulai berpikir untuk berbuat lebih baik lagi. Karena di setiap agama yang ada di dunia ini meyakini bahwa TUHAN itu Maha Pengampun. Setiap pengampunan butuh yang namanya pembuktian untuk menjadi lebih baik. Contohnya : anda bertengkar dengan pacar atau istri anda, pasti dia menuntut anda untuk tidak mengulangi kesalahan anda terhadapnya.
Salam.
Sumber : Stitidharma / http://sisi-lain-aguzu.blogspot.com/2010/11/update-perilaku-manusia-di-jaman-kali.html
No comments:
Post a Comment