Mengapa Agama Buddha bisa disebut dengan agama
universal? Inilah salah satu alasannya, Meditasi. Kita sebagai umat
Buddha dianjurkan untuk melakukan meditasi. Tetapi, di era globalisasi
ini meditasi tidak hanya dilakukan oleh para umat Buddha, melainkan
seluruh orang di penjuru dunia ini diperbolehkan untuk melakukan
Meditasi. Apakah meditasi menguntungkan bagi kita yang bukan Agama
Buddha? Tentu saja! Siapapun yang memiliki niat baik dan rajin berlatih
meditasi tentu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Apakah meditasi itu sebenarnya? Apakah Meditasi hanya duduk bersila dan memejamkan mata?
Mari kita memahami pengertian meditasi terlebih
dahulu. Meditasi bukanlah sebuah kegiatan dimana kita duduk bersila dan
memejamkan mata saja, melainkan kita memejamkan mata untuk memfokuskan
pikiran kita pada suatu objek. Meditasi dibagi menjadi 2 macam sesuai
dengan tujuannya, yaitu Samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana. Samatha
Bhavana adalah meditasi untuk mencapai ketenangan batin, sedangkan
Vipassana Bhavana adalah meditasi dengan tujuan mencapai penerangan
batin atau kebijaksanaan, seperti yang dilakukan Sang Buddha saat
mencapai penerangan sempurnanya.
Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan meditasi?
Yang pertama pasti niat untuk berlatih dan dengan hati
yang tulus tanpa mengharapkan hal-hal yang aneh seperti kesaktian. Lalu
tempat yang nyaman sehingga kita bisa bermeditasi selama mungkin. Kalau
bisa juga kita bermeditasi di ruang khusus sembhayang, supaya kita bisa
lebih tenang dan lebih fokus. Jangan lupa rupang Buddha yang diletakkan
di meja.
Objek apa saja yang bisa dijadikan objek meditasi?
Meditasi adalah kegiatan dimana kita berlatih
memfokuskan diri. Sehingga kita memperlukan suatu objek untuk dijadikan
objek meditasi. Ada 40 macam objek meditasi :
- 10 Perwujudan (kasina) di antaranya wujud tanah, air, api, angin, warna hijau, warna kuning, warna merah, warna putih, cahaya dan angkasa.
- 10 Wujud yang menjijikan (Asubha) berupa bermacam-macam mayat hingga rangka tengkorak.
- 10 Perenungan (Anussati), terdiri dari perenungan mengenai sifat-sifat Buddha, Dharma, Sangha, Moralitas, kemurahan hati, kebajikan para dewa, kedamaian Nibbana, keluar masuknya napas, kematian dan kotoran tubuh.
- 4 keadaan tak terbatas (appamanna), terdiri dari kasih sayang (metta), welas asih terhadap makhluk menderita (karuna), simpati terhadap kebahagiaan pihak lain (mudita), tenang seimbang (upekkha)
- 1 perenungan terhadap makanan yang menjijikan (aharepatikkulasanna)
- 1 analisis terhadap empat unsut (catudhatuvavatthana) yaitu unsur tanah, air, api dan udara.
- 4 perenungan tanpa materi (arupa), mengenai ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, bukan persepsi pun ukan non persepsi.
Salah memilih objek meditasi dapat membuat kita tidak
berhasil melakukan meditasi tersebut, pemilihan objek meditasi biasanya
dipilih sesuai sifat kita masing-masing.
Bagi yang berwatak penuh nafsu (Raga Carita)
cenderung selalu memikirkan hal-hal yang menyenangkan. Maka, jika anda
termasuk watak Raga Carita, anda dianjurkan untuk memilih objek-objek
meditasi yang tidak menyenangkan, seperti jenis mayat atau kotoran
tubuh.
Bagi anda yang memiliki watak kebencian (Dosa Carita)
cenderung mudah marah, emosi yang tidak stabil dan tidak dapat
mengendalikan dirinya ini dianjurkan untuk bermeditasi dengan objek yang
lembut atau indah, yaitu 4 keadaan tak terbatas dan perwujudan warna
biru, putih, merah dan kuning.
Bagi yang memiliki watak dungu (Moha Carita) yang
cenderung, bingung, lamban dan malasMoha carita bukan berarti tidak
menguasai ilmu pengetahuan melainkan tidak dapat membedakan mana yang
benar dan mana yang salah dianjurkan untuk bermeditasi dengan objek
keluar masuknya napas.
Bagi yang memiliki watak spekulatif (Vitakka Carita)
dianjurkan untuk memilih objek yang sama dengan Moha Carita yaitu keluar
masuknya napas.
Apakah anda orang yang mudah percaya? Berarti anda
memiliki watak Saddha Carita yang dianjurkan untuk memilih objek
perenungan terhadap Buddha, Dharma, dan Sangha, perenungan terhadap sila
atau moralitas, kemurahan hati dan perenungan terhadap kebajikan para
dewa.
Untuk watak terakhir, yaitu watak cerdas (Buddhi
Carita) Wahh, pasti banyak yang memilih watak cerdas hehe jangan
berbohong pada diri sendiri, jangan pilih yang bagus-bagus saja yaah!
Pilih yang benar-benar sesuai watak kalian. Bagi anda yang merasa
memiliki watak cerdas objek meditasi yang sesuai dengan anda adalah
perenungan terhadap kedamaian Nibbana, kematian, makanan yang
menjijikkan, analisis terhadap empat unsur keluar masuknya napas.
Lalu apa manfaat kita memfokuskan pikiran kita pada objek-objek tertentu?
Tentu banyak sekali manfaatnya! Seperti kita akan
terbiasa untuk lebih berkosentrasi dan lebih berfokus pada suatu hal,
meningkatkan kesadaran dan juga menenangkan batin dan pikiran kita.
Dengan melakukan meditasi Samatha Bhavana kita dapat mencapai ketenangan
mendalam yang dinamakan Jhana, sedangkan dengan melakukan Vipassana
Bhavana kita akan dapat mengkikis kekotoran batin kita. Meditasi
dipercaya sebagai metode terbaik untuk menghilangkan stress karena
Meditasi membuat detak jantung melambat, tekanan darah normal dan
pernapasan menjadi lebih tenang.
Apakah meditasi selalu berhasil?
Dengan tujuan dan niat yang benar serta praktek yang
rutin saya yakin manfaat yang tertulis diatas akan anda rasakan cepat
atau lambat. Ada banyak pemikiran yang salah tentang meditasi yang dapat
membuat anda gagal dalam melakukan meditasi. Seperti berpikir untuk
mendapatkan kesaktian dengan bermeditasi, berpikir bahwa meditasi itu
hanya dilakukan oleh orang-orang suci dan meditasi adalah kegiatan
mengosongkan pikiran. Tentu saja, masih banyak hal yang bisa menjadi
hambatan dalam bermeditasi, terdapat sepuluh macam gangguan dalam
bermeditasi yaitu: tempat tinggal yang sesak, bergaul dengan umat awam,
hadiah, pengikut, pekerjaan, perjalanan, keluarga, penyakit, pelajaran
dan kesaktian. Tetapi, saya sangat yakin jika anda benar-benar memiliki
tekad, tentu saja kita bisa merasakan manfaat dari meditasi
” Sangatlah menakjubkan, melatih pikiran itu.
Bergerak lincah, meraih apa yang dikehendakinya.
Sangat baik memiliki pikiran yang terlatih baik,
Karena pikiran yang terlatih baik akan membawa kebahagiaan.
Sulit ditangkap dan sangat licik,
Pikiran meraih apa yang diinginkan.
Oleh karenanya para bijaksana menjaga pikirannya,
Karena pikiran yang terjaga akan membawa kebahagiaan.”
( Dhammapada : 35-36 )
Bergerak lincah, meraih apa yang dikehendakinya.
Sangat baik memiliki pikiran yang terlatih baik,
Karena pikiran yang terlatih baik akan membawa kebahagiaan.
Sulit ditangkap dan sangat licik,
Pikiran meraih apa yang diinginkan.
Oleh karenanya para bijaksana menjaga pikirannya,
Karena pikiran yang terjaga akan membawa kebahagiaan.”
( Dhammapada : 35-36 )
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Terimalah salam dhamma dari saya, Namo Buddhaya.sumber : http://evelynwinarto.wordpress.com/2012/07/02/meditasi/
No comments:
Post a Comment