KASTA = KUSTA = KISTA … SAMA-SAMA PENYAKIT
Sebelumnya ada beberapa definisi untuk memberi batasan
pengertian masing2 istilah :
Kasta
: Penggolongan masyarakat berdasar perbedaan status sosial dan bersifat
turun
temurun, Istilah kasta dibawa oleh orang Portugis ke India sekitar tahun
1500 SM
Warna
: Sistem Kemasyarakatan yang berdasarkan pada profesi dan fungsi ( guna dan
karma ), Warna telah ada semenjak Weda diturunkan
lebih kurang tahun 6000 SM
Wangsa
: Sama dengan Klan / garis keturunan, sistem wangsa timbul pada abad XV
semenjak Pemerintahan Dalem Bali
Masalah “kasta” memang menjadi “penyakit” menahun
yang tak kunjung sembuh pada beberapa kelompok umat Hindu di Bali. Betul dalam
agama Hindu, sistem kasta tidak ada; yang ada sistem warna seperti yang anda
katakan.
Namun sejarah telah mengukir jalannya sejak abad
ke-14, di mana tatanan masyarakat diubah dari warna ke kasta, untuk menguatkan
status quo penguasa ketika itu.
Padahal sebelum abad ke-14, kasta tidak dikenal
di Bali/ Jawa. Penjajah Belanda, selama 350 tahun menguatkan sistem kasta
karena ini sesuai dengan politik divide et impera – nya.
Namun demikian saya yakin lama-kelamaan sistem
kasta akan hilang ditelan jaman, karena umat Hindu di Bali akan semakin
terdidik, dan juga karena pengaruh globalisasi.
Misalnya di Buleleng, mayoritas masyarakat tidak
menyenangi sistem kasta, dan mereka tidak memperhatikannya. Sistem kasta masih
agak kuat di Klungkung, Gianyar, Badung, Tabanan, Karangasem. Itupun sporadis.
Bagaimana kiatnya “memerangi” sistem kasta? Ya,
perlakukan orang-orang berkasta itu biasa-biasa saja. Hormati mereka
berdasarkan inteligensi dan pengabdiannya kepada masyarakat. Bukan karena titel
kebangsawanannya.
Beberapa contoh dari catur warna :
1. Narada Muni, anak seorang babu(pembantu rumah tangga) bisa menjadi
Brahmana.2. Radeya,sebelum diakui oleh kunti, adalah anak seorang kusir kereta, bisa menjadi ksatrya,
3. Kresna, anak gembala sapi, bisa menjadi ksatrya.
4. Walmiki,seorang perampok, bisa menjadi maharsi
5.Kavash Ailush, anak sudra bisa menjadi Brahmana,yang menulis mantra-mantra dsrta untuk Rg Weda mandala 10
6.thiruvalluar, anak penjahit/penenun bisa menjadi Brahmana, yang menulis buku Thirukural di India Selatan
7. Maharsi Viyasa yang dianggap nabi oleh umat Hindu, berkulit Hitam, wajah menyeramkan (bukan ras Arya yang berkulit Putih, hidung Mancung), bisa menjadi Maharsi, sekligus meruntuhkan teori Invasi Aryanya Max Muller.
sumber : http://stitidharma.org/sistem-kasta-di-hindu/ dan http://semusanja.multiply.com/journal/item/23?&item_id=23&view:replies=reverse
No comments:
Post a Comment