QUESTION:
Dalam hidup ini, kejadian sekarang dan
yang akan datang apakah murni dari hasil karma kita? Dalam Hindu apakah
ada “cobaan” (kejadian negatif yang tidak ada hubungan dengan karma kita
yang lampau) atau “anugrah” (kebalikan dari yang di atas).
Yang saya tahu karmapala adalah hukum
sebab akibat. Ada sebab maka ada akibatnya. Jadi dosa kita tidak akan
pernah terhapuskan dan akan ada balasannya.
Kalau usaha yang gagal meskipun sudah
bekerja keras apakah itu berarti karma kita yang dulu memang buruk atau
hal itu adalah ujian dari Tuhan?
ANSWER:
Kehidupan manusia ditentukan oleh:
1. Takdir atau “Rta”, yaitu “hukum
alam-Tuhan” bahwa semua manusia mengalami empat jenis kehidupan: suka
(kesenangan), duka (kesusahan), lara (sakit), dan pati (kematian). Tak
ada manusia seorang pun yang terhindar dari Rta karena itulah hukum-Nya.
2. Bahwa manusia lahir ke dunia karena
roh-nya belum bersih sehingga roh itu harus menjelma (re-inkarnasi) agar
di kehidupan selanjutnya manusia bisa memperbaiki diri atau lebih
mensucikan roh-nya sehingga di suatu saat roh itu (setelah meninggal
dunia) bisa bersatu dengan Brahman (Tuhan).
Inilah yang dinamakan moksah atau amoring acintya, cita-cita dari setiap roh.
3. Maka kehidupan di dunia adalah
“samsara” atau sengsara, sedangkan kehidupan roh yang bisa moksah
adalah: “suka tan pawali duhka” (kesenangan, tiada kedukaan).
4. Karma-phala (buah dari perbuatan) di masa kini atau di masa lampau atau di masa kehidupan periode yang lalu.
5. Tuhan (Sanghyang Widhi) “menguji”
ketahanan manusia dengan memberikan penderitaan. Bila manusia berhasil
mengatasi penderitaan/ kesulitan itu maka wara nugraha akan dilimpahkan
kepadanya.
6. Pengaruh dari:
- Kondisi ayah-ibu tatkala berhubungan badan kemudian hamil dan mengandung manusia sebagai bayi. Bila ayah-ibu berhubungan badan dalam keadaan: sedih, mabuk, marah, maka anaknya akan terpengaruh hal-hal yang sifatnya “keraksasaan” (asuri sampad)
- Pengaruh dari posisi bintang, bulan, matahari ketika bayi lahir
- Pengaruh dari lingkungan/ suasana sejak lahir sampai tumbuh besar
No comments:
Post a Comment