Pejabat tinggi pemerintah atau parpol atau TNI atau
agamawan sering mengkambinghitamkan Belanda bersama jaman kolonialnya.
Padahal, rusak parahnya Indonesia justru setelah merdeka. Hutan dan
kebun rusak parah (jaman Belanda perkebunan mengalami kejayaan dunia,
misal gula, teh, dan kopi), tata kota rusak (jaman Belanda, Bandung
disebut Paris van Java, saluran air pembuangan dan irigasi luar biasa
bagusnya, kali Ciliwung dapat dilayari), per kereta apian rusak parah
(jaman Belanda bagus sekali), pelanggaran HAM dari yang kecil s/d berat
sering terjadi (jaman Belanda, penentang Belanda masih diadili secara
fair dan paling diasingkan ke pulau lain, tidak dibunuh, misal Bung
Karno dan Diponegoro), korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) nomor wahid
didunia (jaman Belanda, KKN nyaris tidak ada), birokrasi pemerintah
sangat tidak efisien, suka mempersulit rakyat (jaman Belanda, birokrasi
sangat rapi dan effisien). Jikalaupun, Belanda masih menjajah sampai
dengan saat ini, mereka pasti tidak akan tega merusak alam dan
lingkungan seperti yang terjadi saat ini, sebagai contoh kerusakan alam
dan lingkungan di: Freeport, Bangka, Kalimantan, Sumatra, dst. Pun jika
mereka mengambil hasil alam, mereka pasti membangun (lihat jalan raya,
jalan KA, saluran air, bendungan dst.), sebaliknya perilaku pemerintah
pusat di Jakarta ternyata jauh melebihi penjajah, cuman
mengambil/mencuri kekayaan alam dan meninggalkan kerusakan lingkungan,
kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat! Tak heran bila Aceh ingin
merdeka, Riau ingin merdeka, Papua ingin merdeka, dan sebentar lagi
dapat diramalkan Kalimantan pun menuntut merdeka (bila perilaku Jakarta
tidak berubah). Padahal kita punya ITB, UI, & UGM, mengapa setelah
merdeka justru Indonesia rusak parah (alam, lingkungan, dan moral)?
Dimanakah kecerdasan sivitas akademika PTN top itu?
Produsen Koruptor dan Keranjang Sampah
Seperti diketahui, UI, ITB, dan UGM adalah institusi
perguruan tinggi negeri (PTN) tertua, terbesar dan termaju di Indonesia.
Jadi, mereka adalah pencetak para PNS (peg. Negeri sipil) terbesar di
Indonesia, dan alumni mereka saat ini menduduki jabatan tertinggi di
pemerintahan, dari pegawai menengah (IIIA), eselon dua, eselon satu,
penasehat presiden dan menteri, jadi boleh dikata mereka ini “menguasai”
Indonesia! Disamping itu, UI, ITB, dan UGM adalah bagaikan barometer
kecerdasan bangsa Indonesia.
Sayang sekali, kita dan dunia telah memahami bahwa:
- Indonesia terkenal sebagai negara terkorup didunia (selalu dalam tiga besar)
- Birokrasi Indonesia adalah birokrasi keranjang sampah.
- Telah terjadi korupsi berjamaah; ini ibarat mengatakan bahwa korps PNS/BUMN itu adalah jemaah koruptor.
Atas dasar berbagai alasan diatas, maka dapatlah
dikatakan bahwa ITB, UI, dan UGM ADALAH PRODUSEN KORUPTOR TERBESAR
DIDUNIA dan PRODUSEN TERBESAR BIROKRAT KERANJANG SAMPAH! Reuni alumni
mereka, yang pada umumnya megah-meriah, adalah bagaikan reuni jemaah
koruptor, para pelaku KKN, para perusak bangsa!
Krisis Multi Dimensi
Sampai dengan saat ini, Indonesia tidak dapat
melepaskan diri dari berbagai krisis (krisis multi dimensi), kemiskinan
dan pengangguran justru semakin meningkat, padahal negara tetangga yang
sama2 mengalami krisis sudah kembali sehat walafiat! Peran manusia Jawa
berserta kebudayaannya, sebagai mayoritas, sangat dominan dalam berbagai
krisis yang dialami bangsa ini. Institusi top seperti UI, ITB, dan UGM
ternyata tidak juga mampu mengatasi. Pembodohan sejarah, pelanggaran HAM
dan KKN kelas berat tak pernah dapat diselesaikan. Apakah level
moralitas, IQ dan EQ sivitas akademika UI, ITB, dan UGM baru setarap
itu?
Penutup
Kami adalah para pelajar pasca sarjana di Eropa yang
berasal dari luar P. Jawa, bukan alumni dari UI, ITB, dan UGM. Ibarat
menonton pertandingan catur atau sepakbola dari jauh (dan tidak terlibat
emosi), kami lebih dapat menjaga jarak dan menganalisa secara jernih
apa yang terjadi di tanah air. Kami prihatin, malu, berduka, marah,
sedih … bercampur aduk, sulit dilukiskan, atas prestasi sivitas
akademika UI, ITB, dan UGM. Mereka semestinya mampu membawa bangsa ini
ketingkat kualitas yang baik dari sisi kesejahteraan, kepandaian,
keamanan, ketentraman, dan moral. Namun ternyata tidak, maka kita perlu
menggugat dan menggugah mereka, jangan tidur, jangan mau dininabobokan,
bangkit dan sadarlah saudara2ku!
sumber:http://hatinurani21.wordpress.com/2007/03/19/6-bangsa-indonesia-wajib-menggugat-itb-ui-dan-ugm/
No comments:
Post a Comment