Pengunjung

free counters

Tuesday, February 5, 2013

Bob Sadino Memang Goblok..?!

Ada empat ke’goblok’kan yang pernah dibuat oleh seorang bernama Bob Sadino. Ke’goblok’kan- ke’goblok’kan tersebut diuraikannya dalam bukunya berjudul belajar Goblok Dari Bob Sadino. Kegoblokkan pertama adalah dia berbisnis mencari rugi, yang kedua dia tidak mempunyai tujuan, ketiga tidak punya rencana dan yang keempat adalah dia tidak punya harapan. Bagi yang tidak percaya dengan semua itu boleh saja anda berujar Oom Bob kelaut aje..! Mari kita bahas satu persatu kegoblokkan-kegoblokkan tersebut.
^Menurut Bob Sadino tak seorangpun manusia dijagat raya ini yang menjalankan bisnis dengan tujuan mencari rugi. Kecuali dirinya. Banyak orang yang dikatakannya seperti itu tidak percaya dan menganggap semua itu hanya omong kosong belaka. Koq bisa-bisanya berbisnis mencari rugi.
Kenapa orang beranggapan seperti itu? Menurut Bob Sadino kebanyakan orang sudah terbelenggu oleh pikirannya sendiri. Dia dibelenggu begitu kuat untuk berpikir dalam zona nyaman dan linear.
Coba simak ilustrasi berikut ini, begitu pembelaan Oom Bob dalam bukunya:
Di depan anda ada sebuah gelas  berisi air yang sudah diteguk setengah isinya. Pertanyaannya apakah gelas itu setengah isi atau setengah kosong? Mungkin kebanyakan jawaban anda setengah isi, sementara yang lainnya menjawab setengah kosong atau anda menjawab bisa setengah isi bisa setengah kosong.
13131783281050485510Sekarang jawab pertanyaan ini, orang berbisnis mencari apa? Sebahagian besar pasti mencari untung. Lalu pertanyaannya apakah orang berbisnis selalu untung? Tentu tidak, kadang-kadang bisa rugi juga toh!? Kembali ke laptop [gelas tadi]. Berarti jawabannya bisa setengah isi bisa setengah kosong. So kalau begitu ketika berbisnis pun boleh dong orang mencari untung atau mencari rugi. Karena peluangnya selalu terbuka untuk kedua kemungkinan tersebut. Jadi kenapa anda bilang kalau saya berbisnis mencari rugi tidak masuk akal? Ujar Oom dengan senyum manisnya.
^Kegoblokkan kedua adalah dia memilih tidak punya tujuan. Lho saya memilih tidak punya tujuan, kenapa anda yang keberatan? Begitu sanggahnya ketika seorang wartawan menanyakan tujuannya sebagai pebisnis.
Tidak masuk akal Oom kalau tidak punya tujuan…kejar si wartawan lagi. Kenapa tidak masuk akal? Buktinya saya bisa,tanpa tujuan. Penolakan si wartawan terhadap pendapat Oom Bob dikatagorikannya sebagai salah satu belenggu hidup. Belenggu seperti ini biasanya berasal dari ilmu manajemen yang mengatakan setiap orang dan organisasi harus menentukan sebuah tujuan sebelum melangkah dan bertindak. Saya bilang nonsense…kata Oom Bob!!
Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan. Maka, Oom Bob memilih tidak punya tujuan.
13131780111093635992
Ilustrasi:Google
^Kegoblokkan ketiga adalah ia tidak mempunyai rencana baginya rencana sama dengan bencana. Orang pintar dengan sangat cerdasnya membuat rencana. Tapi bodohnya, orang pintar itu tetap menyiapkan rencana cadangan, bukan hanya satu melainkan dua atau tiga. Rencana-rencana membuat kita lambat bergerak, kalah cepat dan kalah bersaing dengan orang lain yang lebih dulu melakukan tanpa perencanaan macam-macam. Biasanya rencana yang dibuat sangat matang pelaksanaannya akan tertunda lama. Rencana itu buat orang yang belajar manajemen. Menurut mereka rencana itu linear dari A,B,C dan D sampai Z. Sedangkan dalam hidup atau bisnis, jalannya berkelok-kelok, tidak ada yang lurus dan berurutan. Kalau kita mau belajar dari alam, lihatlah sungai apakah ada sungai yang lurus dari hulu ke hilir. Pasti tidak ada. Itulah hidup. Dia berkelok-kelok, putar sana putar sini, tidak ada yang lurus tapi sungai sampai juga ke muaranya. Tuhan sudah menunjukkan seperti itulah hidup manusia. Lateral bukan linear. Dalam pandangan saya rencana adalah racun, rencana sama dengan bencana. Begitu kata Bob Sadino.
^Dan yang terakhir adalah ia tidak pernah berharap. Baginya harapan bukanlah satu-satunya alasan untuk maju. Buat Oom Bob harapan justru membuat orang terlihat makin jeblok eh…goblok. Menurutnya ada tiga efek negatif dari berharap :
1. Menimbulkan mimpi dan keinginan yang terlalu banyak , padahal sebahagian besar tidak akan tercapai. MUBAZIR….
2. Kian banyak berharap bersiaplah untuk menerima banyak kekecewaan
3. Menutup alternatif lain dalam memotivasi diri untuk mencapai sesuatu
Demikianlah serangkaian kegoblokkan pemikiran-pemikiran nyentrik Seorang Bob Sadino. Walaupun pemikiran-pemikiran ini masih bisa diperdebatkan. Baca juga tulisan saya yang lain : Koq bisa-bisanya Bob Sadino tidak mempunyai tujuan, Kenapa Bob Sadino mencari rugi, Rencana atau Bencana. Tapi yah sudahlah kita biarkan dia benar dengan kenyentrikannya dan karena pencapaian-pencapaian luar biasanya ia layak dapat empat jempol. Salute untuk anda Oom Bob.
13131791991795496350Satu hal yang bisa membuat Bob Sadino benar-benar jadi orang “goblok” adalah ketika dia memaksakan apa yang dianggapnya benar kepada semua orang yang latar belakang pengalaman hidup dan pendidikannya berbeda dengan sang maestro bisnis tersebut. Karena tidak ada lagi kebenaran mutlak dari pemikiran atau pendapat seseorang. Menurut saya yang paling penting bukan apa yang dikatakan orang lain benar tapi apa yang kita rasa dan yakini benar. Itulah yang seharusnya menjadi patokan kita dalam melangkah dan menentukan sesuatu. Tuhan Sang Pemilik Kehidupan ikut prasangka hambanya dan Ia memperjalankan kita dijalan yang kita pilih.
Sumber : Buku Belajar Goblok Dari Bob Sadino dan diedit seperlunya untuk kepentingan penulis.

sumber :  http://media.kompasiana.com/buku/2011/08/13/bob-sadino-memang-goblok-387704.html